Sabtu, 29 Juni 2013

Manusia dan Kegelisahan

Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, gelisah artinya rasa  tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak bisa tenang, tidak sabar, cemas dan sebagainya. Manusia yang gelisah dihantui oleh rasa khawatir dan takut.

Sebab-sebab orang gelisah

Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada dasarnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam (diri seseorang)

Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan

Pertama-tama harus mulai dari diri sendiri, harus bersikap tenang, dengan bersikap tenang kita bisa berpikir tenang. Dan kesulitan bisa diatasi. Dengan ketenangan bisa jadi orang yang mengancam akan mengurungkan niatnya.

Keterasingan

Sebentar atau lama manusia pernah mengalami keterasingan selama menjalani hidup, baik lama atau
sebentar, baik sengaja atau tidak, atau karena faktor di luar dirinya. Contohnya adalah: sengaja menutup diri, dandipenjarakan karena melakukan kejahatan.

Kesepian

Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian darin manusia. Lama atau sebentarnya kesepian cenderung tergantung oleh sikap mental seseorang.


Ketidakpastian

Setiap orang pernah mengalami ketidakpastian, bahkan anak kecil, saat ditinggal orang tuanya ia menangis dan
kebingungan. Kebingungan ini memperlihatkan adanya ketidakpastian, seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

Pengertian Harapan

Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Setiap orang memiliki harapan. Tanpa harapan manusia tidak
memiliki arti hidup. Dan manusia yang tidak memiliki harapan, bisa jadi tidak bisa diharapkan lagi.

Kepercayaan

Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.


Bagaimana upaya meningkatkan Kepercayaan?
Dengan memperbanyak ibadah dan berdoa kepada Tuhan YME.

Apa hubungan do’a dan kepercayaan?
Kalau kita sering berdoa sudah pasti kita percaya dengan adanya Tuhan yang bisa mendengar dan mengabulkan semua doa - doa kita.


Sumber : https://docs.google.com/file/d/0B6LZZbT2PHR3ekVQZS1pWHFtcXc/edit?pli=1




Kamis, 20 Juni 2013

Manusia dan Tanggung Jawab

Kebutuhan Manusia Itu Meliputi :
kebutuhan manusia sangatlah banyak diantaranya manusia membutuhkan materi di dalam kehidupan dan manusia membutuhkan pekerjaan untuk mata pencaharian di dalam hidupnya

Unsur - Unsur Wajib untuk Mencari Arti Hidup
dimana manusia harus mempunyai perencanaan di dalam hidupnya, karena dari perencanaan hidup itu manusia akan mengejar cita-citanya didalam kehidupan.

Tanggung Jawab
manusia harus bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan oleh manusia tersebut di dalam hidupnya karena agar manusia bisa belajar untuk mengenal resiko-resikonya setelah mereka mengambil suatu keputusan yang mereka lakukan. Contohnya : didalam pekerjaan, keluarga, lingkungan dll.

Pengabdian : pengabdian dilakukan bisa di dalam kesetiaan, cinta kasih,hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Bantuan : bantuan dilakukan bisa didalam tenaga untuk sesuatu yang ditargetkan dalam pertolongan disuatu tindakan yang mereka lakukan.

Pengorbanan
P  pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian. Dalam pengadian selalu dituntut pengorbanan, tapi belum tentu pengorbanan menuntut pengabdian.

Manusia dan Pandangan Hidup 2

Manusia Sebagai Pribadi


Berbicara mengenai manusia bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana  untuk dibicarakan, karna manusia banyak memiliki  keunikannya maka keunikan tersebut dinyatakan sebagai kodrat manusia, ataupun sebaliknya, begitu banyak permasalahan yang ditimbulkannya maka permasalahan merupakan masalah sekaligus manusia mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dalam berbagai kehidupan. Manusia sulit difahami dan dimengerti secara menyeluruh tetapi juga manusia mempunyai banyak kekuatan-kekuatan spiritual yang mendorong seseorang mampu bekerja dan mengembangkan pribadinya secara mandiri.
            Arti pribadi menurut lughah adalah mandiri, sendiri. Dan arti pribadi menurut istilah ialah manusia mandiri dalam menentukan kehendaknya, menentukan sendiri setiap perbuatannya dalam pencapaian kehendaknya.
Allah Yang Maha Kuasa telah memberikan akal budi, manusia tahu apa yang harus dilakukannya, mengapa harus melakukannya, karena manusia adalah mahluk hidup, yang mampu memberdayakan akal budinya, maka manusia mempunyai berbagai kemampuan, mampu berfikir, berkreasi, berinovasi ,memberdayakan kekuatannya sehingga manusia tidak pernah berhenti untuk berkembang dalam mengembangkan dirinya sebagai suatu upaya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya dalam mengaktualisasikan sebagai indifidu.
Berkaitan dengan hal tersebut Abraham Maslow dalam salah satu teorinya menyatakan “Manusia banyak mempunyai kebutuhan,dan kebutuhan itu menyangkut kebutuhan akan kekuatan,lahir bathin, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan menjadi anggota kelompok, kebutuhan ego, serta kebutuhan untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya”
            Maka, manusia dalam mengaktualisasikan dirinya secara nandiri, dibutuhkan suatu proses pembelajaran beserta latihan  yang terus-menerus dalam meraih perestasinya yang  mengarah kepada sesuatu yang menjadi visi dan misi hidupnya masing-masing. Tetapi sering kali manusia dalam mengembangkan dirinya sering kali dihanyutkan dan dihempaskan oleh berbagai realita nyata yang ada disekitarnya apakah itu berupa cobaan, kegagalan ,hambatan rintangan, persaingan dsb. Artinya manusia akan menemukan berbagai kendala dalam menuai jati dirinya dan tidak selalu mulus, dan kendala-kendala ini harus kita hadapi dengan mencari berbagai terobosan, mengetahui akar permasalahannya, dan dicari jalan penyelesaiannya , sehingga akan menjawab semua tantangan dan rintangan yang dihadapi manusia sebagai nyata upaya pembelajaran diri, manusia tanpa mengalami proses pembelajaran diri , manusia akan sulit menjadi manusia mandiri.
            Kecenderungan manusia dalam merubah sebagai pribadi mandiri, sering kali pada kenyataannya  menjadi lain, hal itupun sebagai suatu proses pembentukan kepribadiannya.
            Pada dasarnya pembentukan kepribadian adalah suatu proses pembelajaran dalam  diri yang selalu melekat dan tak akan pernah berakhir kecuali berakhirnya dengan kematian.
Proses pembentukan diri melibatkan manusia secara keseluruhan dalam masa sejarah kehidupan pribadi yang merupakan kegiatan masa lampai maupun kegiatan dimasa mendatang. Kemudian  terbentuknya individu dan kegiatan individu tidak ditentukan oleh pengalamannya saja tetapi ada proses interaksi antasa individu dengan lingkungan disekitarnya, dalam hal ini individu sebagai subjek dalam nengelola pengalamannya, bahkan memiliki berbagai pengalamannya. Dan manusia dengan pengalamannya mampu berinteraksi  sebagai mahkuk social, manusia terpanggil untuk mengembangkan dirinya, bertafakur dengan dirinya, melakukan dialog secara terus-menerus dengan lingkungan, dan saling berinteraksi untuk menggapai kualitas pribadi. Manusia  berupaya mendakwakan dirinya untuk beraktualisasi dalam  lingkungan sosialnya dengan menampilkan tahap demi tahap dari perkembangan kepribadian yang mantap dan harmonis sebagai wujud manusia yang mempunyai totalitas.
            Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, yang mengikat  dalam karakter bangsa Indonesia  sehingga setiap pribadi harus menjadi bangsa yang mandiri dan berkepribadia sesuai dengan falsafah kita. Keberadaan manusia  dimuka bumi ini, ditakdirkan untuk mengisi  kehidupan alam ini, pengelolaan  dan pengaturannya harus dengan sebaik-baiknya tanpa merusaknya .
Menurut agama Islam khususnya, Allah membuat dua pilihan untuk manusia yaitu kemudahan menuju jalan yang baik dan kemudahan menuju kepada jalan yang tidak baik, Iman dan taqwalah inilah yang akan menjadi pribadi mandiri dan mampu memilih jalan yang benar.


Manusia Sebagai Anggota Masyarakat

Masyarakat dalam bahasa Inggris disebut “society” yang berarti sekelompok manusia (minimal dua orang) yang hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, saling terikat satu sama lainnya sehingga menghasilkan kebudayaan yang sama.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Selo Sumarjan seorang sosiolog Indonesia menyatakan bahwa, masyarakat sebagai orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. M.J. Herkovits, mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti tata cara hidup tertentu.
Menurut Koentjaraningrat, masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi, memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut, dan adanya saling keterkaitan untuk mencapai tujuan bersama. Selanjutnya ia menyatakan bahwa masyarakat adalah tempat kita dapat melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai (input) bagi keluarga. Keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil (output) dari proyeksi tersebut.
Anderson dan Parker (Astrid Susanto:1977), secara rinci menyatakan bahwa masyarakat adalah :
a. adanya sejumlah orang;
b. bertempat tinggal dalam suatu daerah tertentu;
c. mengadakan hubungan satu sama lain;
d. saling terikat satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama;
e. merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaan solidaritas;
f. adanya saling ketergantungan;
g. masyarakat merupakan suatu sistem yang diatur oleh norma-norma atau aturan aturan tertentu; dan
h. menghasilkan suatu kebudayaan.


Manusia Sebagai Makhluk Tuhan

Apabila manusia di tinjau dari berbagai pandangan agama,Saya,mungkin juga Anda,memahami manusia sebagai berikut:
Pertama,dalam Agama Hindu manusia di dunia ini di taqdirkan lahir menurut kasta-kasta tertentu dan seluruh kehidupanya di perintahi oleh peraturan yang kaku(their whole life is governed by rigid rules)
a. Brahma, yaitu golongan pendeta yang sederajat walau pun tidak melebihi dari pada tuhan_tuhan.
b. Kesatria, yaitu golongan yang memerintah dan pahlawan_pahlawan.
C. Kasta waisya, yaitu golongan tani dan saudagar.
d. Kasta Sudra yaitu golongan budak.
Menurut pandangan hindu ortodox,semua hindu yang termasuk dalam golongan ke empat ini dan manusia lain yang tidak memeluk kepercayaan hindu dianggap manusia yang"untouchables"(tidak boleh di pegang.
Kedua, agama budha tidak memandang manusia dalam kasta_kasta,tapi prinsip doktrin agama ini meniadakan bagi manusia kesenangan dan keni'matan duniawi.tujuan hidup manusia,ialah mencari nirwana,dalam hal ini roh harus mengalami reingkarnasi (tanasukh).reingkarnasi berarti perpindahan roh manusia dari satu tubuh ke lain tubuh dan hidup kembali.Roh manusia yang mati, baru akan sampai kepada derajat nirwana apabila roh itu telah cukup kesuciannya.
Ketiga,agama Syinto dalam kepercayaanya menganggap Raja Sebagai wakil Tuhan di bumi,karena Dewa telah bersemayam dalam jiwa Raja.Siapa yang durhaka kepada Raja berarti durhaka terhadap Tuhan.Karena itu taat kepada Raja berarti taat kepada Tuhan.Maka mati dalam menjalankan perintah Raja berati mati di jalan Tuhan,hukumnya mati suci.
Keempat,Agam Nashrani.Konsep kepercayaan agama Nashrani menganggap bahwa manusia lahir ke dunia ini dengan dosa.Mereka mewarisi dosa asal dari Adam yang pernah durhaka.Karenanya Yesus Kristus telah sengaja turun dari sorga dan masuk ke dalam dunia ini untuk di salib sebagai tebusan terhadap dosa-dosa manusia.Karenya Yesus Kristus di anggap sebagai "Juru Selamat".Keselamatan manusia hanyalah tergantung atas iman pada penyaliban Yesus,walaupun CUKUP DENGAN PERCAYA SAJA ATAS PENYALIBAN ITU.
#berbeda dengan "Christian Science",di Indonesia ia tidak menjadi anggota Dewan Gereja Indonesia,karena gerejanya langsung di pimpim oleh gereja induk di Boston A.S.Ajaran-ajarannya pun berbeda.Gereja ini menolak kultus individu terhadap Yesus Kristus,tetapi tetap menghormatinya sebagai guru.Dan ia mengajarkan bahwa Yesus Kristus tidak pernah di salib.#
Di samping itu agama Nashrani mengenal sistem kependetaan,orang-orang suci dan kepala-kepala gereja.Kepala-kepala gereja adalah orang-orang suci di mana mereka menguasai keagamaan dan kepercayaan jamaah.Paus adalah tokoh yang paling suci di dunia keagamaanya,di anggap sebagai wakil Tuhan yang memiliki kekuasaan atas iman dan hati manusia.Dia mempunyai hak otoritet dalam hal kutukan dan pengampunan.
Kelima,Agama islam.Ajaran Islam tentang manusia sama sekali berbeda dengan agama-agama lainya.Manusia di perkenalkanya dengan menjelaskan fungsinya di dunia ini.Manusia itu adalah Khalifah Allah Subhanahu wa ta'aala di bumi.Makhluk yang bertugas mengurus bumi dengan seluruh isinya,dan berkewajiban memakmurkanya sebagai Amanah dari Allah subhaanahu wa ta'aala :
"Dan Dialah menjadikan kamu khalifah-khalifah (penguasa) di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat,karena Ia hendak mengujimu tentang apa yang di berikanya kepadamu."(Al-An-am:165)
"Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menugaskan kamu memakmurkanya."(Hud: 61)
Sebagai penguasa di bumi,manusia berkewajiban membudayakan alam ini guna menyiapkan kehidupan yang bahagia.Tugas dan kewajiban itu adalah ujian Tuhan pada manusia,siapa di antaranya yang paling baik menunaikan amanah itu.Dalam pelaksanaan kewajiban dan amanah,semua adalah sama berdasarkan bidang dan keahlian masing-masing.Jadi hidup menganggur dan bermalas-malas bertentangan dengan Ajaran Islam.
Semua manusia di ciptakan dari satu asal yang sama.Tidak ada kelebihan yang satu dari yang lainya,kecuali yang paling baik dalam menunaikan fungsinya sebagai khalifah Tuhan di bumi,yang lebih banyak manfaatnya bagi kemanusiaan dan yang paling taqwa kepada Allah subhaanahu wa ta'aala.Perbedaan ras dan bangsa hanyalah sebagai pertanda dan identitas dalam pergaulan internasional.
"Hai manusia! Sesungguhnya Kami menjadikan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa,supaya kamu saling kenal-mengenal dengan baik,sesungguhnya semulia-mulia kamu pada sisi Allah ialah yang paling taqwa."(Al-Hujarat: 13)
Demikianlah Islam menegaskan prinsip persamaan seluruh manusia.Atas dasar prinsip persamaan itu,maka setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama.Islam tidak memberikan hak-hak istimewa bagi seseorang atau golongan lainya,baik dalam bidang kerohanian,maupun dalam bidang politik sosial dan ekonomi.Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan masyarakat,dan masyarakat mempunyai kewajiban bersama atas kesejahteraan tiap-tiap anggotanya.Karenanya Islam menentang setiap bentuk diskriminasi,baik diskriminasi karena keturunan maupun karena warna kulit,kesukuan,kebangsaan dan kekayaan.
Sabda Rosululloh sollallohu 'alaihi wasallam :
"Dengarlah dan taatilah walaupun yang di angkat menjadi pemimpin atas kamu itu seorang hamba bangsa Habsyi yang kepalanya bagaikan buah anggur yang kering,selama dia menegakan Kitab Allah padamu."(HR. Bukhori)
Itulah ajaran Islam,12 abad sebelum di umumkanya "the declration of independenci" (juli 4,1776) yang mengajarkan; That all men are created aqual (semua manusia di ciptakan sam),dan tiga doktrin "Revolusi Prancis" yang terkenal: liberte,egalite et fraternite (1798) artinya: Kemerdekaan,persamaan dan persaudaraan.
Begitupun hak-hak asasi manusia yang di umumkan PBB pada bulan Desember 1949.Tapi semua adalah slogan belaka.Di negara-negara kulit putih di Amerika,Eropa dan Afrika Selatan kaum kulit berwarna tetap merasakan kekejaman rasialisme.Bahwa kulit berwarna sekalipun mereka warga negara dari negara2 tersebut,bahkan sebagai penganut agama masehi,namun mereka masih di bedakan dari golongan lain yang berwarna putih; mereka berada di tingkat yang lebih rendah dari si putih,sekalipun dalan gereja-gereja apalagi dalam tempat-tempat umum lainya.Sekalipun mereka itu berpengetahuan tinggi,mempunyai kekayaan cukup memiliki kecerdasan dan kelebihan lainya,tetapi soal derkriminasi tetap ada dan tidak dapat di atasi.Semuanya adalah manifestasi dari pada suatu masyarakat yang memiliki aqidah yang pecah yaitu syirik kepada Tuhan.

Contoh Sikap yang muncul karena pengaruh lingkungan
Lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Jika seseorang berada ditempat atau lingkungan yang berbeda dengan lingkungan sebelumnya, secara otomatis dia akan mengubah perilakunya demi kelangsungan hidupnya. Dia akan mengubah perilakunya agar bisa diterima di lingkungan baru tersebut. Lingkungan yang beraneka ragam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk didalamnya adalah belajar.
Sikap Hidup Etis
Dimana orang-orang yang bersifat etis akan selalu berbuat positif di dalam kejujuran, perilaku,  mempunyai kelembutan hati, mempunyai ketenangan jiwa dan mempunyai kerendahan hati. Dan pastinya orang-orang yang hidupnya secara etis atau positif akan selalu bertindak terpuji di dalam hidupnya.
Sikap Hidup Non Etis
Dimana orang-orang yang bersifat non etis akan selalu berbuat negatif di dalam kejujuran, perilaku, tidak mempunyai kelembutan hati, tidak mempunyai ketenangan jiwa dan tidak mempunyai kerendahan hati. Dan pastinya orang-orang yang hidupnya secara non etis atau negatif akan selalu bertindak tidak terpuji.
Pandangan Hidup Bagi Bangsa Indonesia
Dimana bangsa indonesia akan selalu mempertahankan wilayah kesatuan indonesia yang sudah di perjuangkan oleh pahlawan-pahlawan indonesia untuk kemerdekaan indonesia. Dan sekarang yang harus di perjuangkan oleh bangsa indonesia walaupun sudah merdeka tetapi indonesia masih di jajah oleh kemiskinan, koruptor, dan ketidak adilan dimana bangsa indonesia adalah bangsa yang adil dan sejahtera untuk seluruh bangsa indonesia.

Rabu, 19 Juni 2013

Manusia dan Pandangan Hidup 1

A.  PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
            Setiap  manusia  mempunyai  pandangan  hidup.  Pandangan  hidup  itu bersifat  kodrati. Karena  itu ia menentukan masa  depan  seseorang. Untuk  itu perlu  dijelaskan  pula apa  arti pandangan hidup.  Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah  menurut  waktu  dan tempat  hidupnya.
            Dengan  demikian  pandangan  hidup  itu bukanlah  timbul  seketika  atau  dalam  waktu yang  singkat saja, melainkan  melalui  proses  waktu yang lama dan  terus menerus,  sebingga basil  pemikiran  itu dapat  diuji kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia  menerima  hasil pemikiran  itu sebagai pegangan,  pedoman,  arahan,  atau petunjuk yang disebut  pandangan  hidup.
            Pandangan   hidup  banyak  sekali  macamnya   dan  ragamnya,   akan  tetapi  pandangan hidup  dapat  diklasifikasikan   berdasarkan asalnya  yaitu terdiri dari  3 macam  :
(A)  Pandangan hidup yang berasal dari agama  yaitu  pandangan  hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan  hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan nonna yang  terdapat  pada  negara  tersebut.
(C)  Pandangan  hidup  hasil  renungan  yaitu pandangan  hidup yang  relatif kebenarannya.
            Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu  organisasi,  maka  pandangan  hidup  itu disebut  ideologi.  Jika  organisasi  itu organisasi politik,  ideologinya  disebut  ideologi  politik.  Jika organisasi  itu negara,  ideologinya  disebut ideologi  negara. Pandangan   hidup  pada  dasarnya  mempunyai   unsur-unsur  yaitu  cita-cita,  kebajikan, usaha,  keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan  yang tidak terpisahkan.  Cita – cita  ialah apa yang diinginkan  yang mungkin  dapat  dicapai  dengan usaha  atau perjuangan.  Tujuan  yang  hendak  dicapai  ialah kebajikan,  yaitu  segala  hal  yang baik yang membuat  manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan  adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.  Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan  jasmani,  dan kepercayaan  kepada  Tuhan.

B. Nilai - Nila
     Dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara, nilai pancasila merupakan standar hidup bangsa yang berideologi pancasila. Nilai ini sudah pernah dikemas dan disosialisasikan melalui P4 (Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila), dan dianjurkan disekolah-sekolah sebagaimana telah dibahas di muka. Anda hendaknya sadar bahwa secara historis, nilai pancasila digali dari puncak-puncak kebudayaan, nilai agama, dan adat istiadat bangsa Indonesia sendiri, bukan dikulak dari negara lain. Nilai ini sudah ada sejak bangsa Indonesia lahir. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika pancasila mendapat predikat sebagai jiwa bangsa. 

    Ada beberapa pakar yang mengembangkan pembelajaran nilai moral, dengan tujuan membentuk watak atau karakteristik anak. Pakar-pakar tersebut diantaranya adalah Newman, Simon, Howe, dan Lickona. Dari beberapa pakar tersebut, pendapat Lickona yang lebih cocok diterapkan untuk membentuk watak/karater anak. Pandangan Lickona (1992) tersebut dikenal dengan educating for character atau pendidikan karakter/watak untuk membangun karakter atau watak anak. Dalam hal ini, Lickona mengacu pada pemikiran filosofi Michael Novak yang berpendapat bahwa watak/ karakter seseorang dibentuk melalui tiga aspek yaitu, moral knowing, moral feeling, dan moral behavior, yang satu sama lain saling berhubungan dan terkait. Lickona menggarisbawahi pemikiran Novak. Ia berpendapat bahwa pembentukan karakter/watak anak dapat dilakukan melalui tiga kerangka pikir, yaitu konsep moral(moral knowing), sikap moral(moral feeling), dan prilaku moral(moral behavior). Dengan demikian, hasil pembentukan sikap karekter anak pun dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral.


C. Norma - Norma

Norma adalah aturan-aturan yang berisi petunjuk tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan manusia dan bersifat mengikat. Hal ini berarti bahwa manusia wajib menaati norma yang ada. Norma adalah kaidah atau ketentuan yang mengatur kehidupan dan hubungan antar manusia dalam arti luas. Norma merupakan petunjuk hidup bagi manusia dan pedoman perilaku seseorang yang berlaku di masyarakat.
Norma bersifat mengikat setiap masyarakat, 
Keberadaan norma sangat diperlukan untuk memberi petunjuk kepada manusia tentang bagaimana manusia harus bersikap bertingkah laku dalam masyarakat agar tercipta
kehidupan bersama yang tertib, tenteram, aman, dan harmonis.

Norma berisi larangan dan perintah. Perintah adalah keharusan yang harus dilakukan seseorang untuk berbuat sesuatu dengan kebaikan. Larangan adalah keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu karena menimbulkan kerugian.
Jenis-jenis norma yang ada dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
1. Norma Agama
Norma agama adalah peraturan hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa guna menciptakan kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Sumber norma ini adalah kitab suci dari setiap agama yang dianut.

Norma agama bersifat abadi
 dan universal. Abadi berarti norma agama berlaku selama manusia hidup di dunia, sedang universal berarti norma agama berlaku untuk semua umat beragama. Pelanggaran norma agama menimbulkan dosa dan diancam hukuman dari Tuhan di akhirat nanti, sedangkan yang mematuhi akan mendapat pahala.

2.
 Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia. Norma ini juga merupakan aturan hidup tentang perilaku baik dan buruk. Pedoman berperilaku ini dilakukan berdasarkan kebenaran dan keadilan.

Norma kesusilaan memberikan peraturan-peraturan kepada manusia agar menjadi manusia yang sempurna. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan sanksi sosial, seperti cibiran atau cemoohan masyarakat sampai diasingkan dari lingkungan masyarakat.

3.
 Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan hidup atau nilai-nilai yang diatur oleh agama maupun adat-istiadat masyarakat. Norma kesopanan merupakan pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitarnya.

Norma kesopanan
 merupakan norma yang bersumber pada budaya masyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini tidak menimbulkan efek sosial yang besar. Misalnya, perlakuan seorang anak terhadap orang tua dan tata cara berpakaian seseorang perempuan dewasa saat keluar rumah. Pelanggaran terhadap norma ini
akan kembali kepada diri si pelakunya sendiri, yaitu berupa perasaan malu dan menjadi sungkan terhadap orang di sekitarnya.

4.
 Norma Hukum
Norma hukum
 adalah peraturan hidup yang dibuat oleh penguasa negara atau lembaga adat tertentu. Norma hukum adalah aturan-aturan yang bersumber atau dibuat oleh lembaga negara yang berwenang.
Norma hukum bersifat memaksa
 dan mengikat. Memaksa berarti aturan-aturan hukum harus dipatuhi oleh siapa pun, sedangkan mengikat berarti berlaku untuk semua orang.

Orang yang melanggar aturan-aturan hukum akan mendapatkan sanksi berupa hukuman, seperti penjara, atau denda. Menurut Kansil, norma hukum memiliki unsur-unsur sebagai berikut.

    Aturan tentang perilaku manusia dalam pergaulan masyarakat.
    Aturan dibuat oleh badan atau lembaga berwenang.
    Aturan bersifat memaksa.
    Sanksi bersifat tegas.
    Aturan berisi perintah dan larangan.
    Perintah harus ditaati dan larangan dijauhi setiap orang.



CITA - CITA

Menurut   kamus  umum  Bahasa  Indonesia,  yang  disebut  cita-cita  adalah  keinginan, harapan,   tujuan  yang  selalu  ada  dalam  pikiran.  Baik  keinginan,  harapan,  maupun   tujuan merupakan   apa  yang  mau  diperoleh  seseorang  pada  masa  mendatang.   Dengan   demikian cita-cita  merupakan  pandangan  masa depan, merupakan  pandangan  hidup yang akan datang. Pada  umumnya   cita-cita  merupakan  semacam  garis  linier  yang  makin  lama  makin  tinggi, dengan  perkataan  lain:  cita-cita  merupakan  keinginan,  harapan,  dan  tujuan  manusia   yang makin  tinggi  tingkatannya.
            Apabila  cita-cita  itu tidak mungkin  atau belum mungkin  terpenuhi,  maka  cita-cita  itu disebut angan-angan.  Disini persyaratan dan kemampuan  tidak/belum  dipenuhi  sehinga  usaha untuk mewujudkan  cita-cita  itu tidak mungkin  dilakukan.  Misalnya  seorang anak bercita-cita ingin  menjadi  dokter,  ia belum  sekolah,  tidak mungkin  berpikir  baik,  sehingga  tidak  punya kemampuan   berusaha  mencapai  cita-cita.  Itu baru dalam  taraf  angan-angan.
            Antara masa sekarang   yang merupakan  realita dengan masa yang akan datang  sebagai ide atau cita-cita  terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai  apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung  dari tiga faktor. Pertama, manusianya  yaitu yang memiliki  cita-cita;  kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita  yang  hendak  dicapai.
            Faktor  manusia  yang mau mencapai  cita-cita  ditentukan  oleh  kualitas  manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan  khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri. Sebaliknya dengan anak  yang  dengan  kemauan  keras  ingin  mencapai apa yang  di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi  atau  dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan  suatu perjuangan  hidup yang bila berhasil  akan  menjadikan dirinya puas.


Karakter Hati Manusia


  • Keras Hati
          tidak lekas putus asa; tidak akan berhenti bekerja sebelum yg dicita-citakan tercapai
  • Lunak Hati
        tidak keras kepala, mau mendemgarkan pendapat atau nasihat dari org lain. 
  • Lemah Hati
        tidak kuat dnegan pendiriannya, selalu bergantung pada orang lain.

Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Makna kebajikan
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.

Contoh Kebajikan
- Berbakti kepada kedua orang tua.
- Sedekah kepda fakir miskin dan yatim piatu.
- Saling tolong-menolong kepada sesama.
- Sopan, baik hati dan tidak sombong. 

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Ketika anda pergi ke kampus atau ke tempat lain, tidak bisa dengan seenaknya berpakaian menurut kehendak anda sendiri. Anda ahrus tunduk dan patuh terhadap peraturan di dalam masyarakat.
 
Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.
Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial(social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain .  seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnua, orangkaya cenderung berteman denganorang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman sesama artis.
 
Manusia dikatakan juga sebagai mahluk sosial karena manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tenag-tengah manusia. Ketika bayi lahir, ia memerlukan perttolongan manusia lain.

Beda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang ini lahir hanya dalam beberapa menit saja ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan mengikuti induknya. Karena untuk mempertahankan dirinya hewan di bekali insting. Insing atau naluri adalah sesatu yang sejak lahir, yang diperoleh bukan memalui proses belajar.

Manusia berbeda dengan hewan, untuk mempertahankan hidupnya dia dibekali dengan akal. Insting yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika bayi lahir misalnya, ia hanya bisa memiliki insting menangis. Bayi lapar maka ia akan menangis dan saat bayi sedang pipis.

Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari manusia lainnya.

Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap.
Pada tahap pertama, seseorang mempunyai presepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya.
Tahap kedua, seseorang mempunyai presepsi mengenai penilaian orang lain terhadap orang lain terhadap penampilannya.
Tahap ketiga, seseorang mempunyai perassaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Contohnya : seseorang cenderung memperoleh nilai rendah misalnya 5 atau 4 dalam ujian-ujian semesternya, misalnya bahwa para guru di sekolahnya menganggapnya ia bodoh. Ia merasa pula bahwa karena ia dinilai bodoh maka ia kurang di hargai para gurunya. Karena merasa kurang di hargai, siswa tersebut menjadi murung. Jadi disini perasaan diri sendiri seseorang merupakan pencerminan diri penilaian orang lain (looking-gass self)

Salah satu peranan dikaitkan dengan sosialisasi oleh teori george herbert mead.l dalam teorinya yang diuraikan dalam buku mind, self, and society (1972), mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggita masyarajat lain. Menurut mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap play stage, tahap game stage, dan tahap generalized other.

Ø  Play stage = seseorang mulai belajar mengambil pernana orang-orang yang berada di sekitarnya atau bisa di sebut tahap meniru
Ø  Game stage = anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Ø  Generalized other = seseorang diangap telah mampu mengambil pernan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat.

Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Dalam kaitan inilah para pakar berbicara mengenai bentuk-bentuk sosialisasi

Seperti sosialisasi setelah masa kanak-kanak, pendidikan sepanjang hidup, atau pendidikan berkesinambungan

Light et al. (1989 : 130) mengumumkan bahwa setekah sosialisasi dini yang dinamakan sosialisasi primer kita jumpai sosialisasi sekunder.
Berger dan luckmann (1967) mendefinisikan sosialisasi primer = sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil melalui mana ia menjadi anggota masyarakat

Sedangkan sosialisasi sekunder mereka mendefinisikan sebagai proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasikan kedalam sektor bary dari dunia objektif masyarakatnya.

Sosialisasi perimer berakhir apabila konsep tentang orang lain pada umumnya telah berentuk dan tertanam dalam kesadaran individu.

Karena manusia adalh mahluk sosial, mereka berinteraksi dengan yang lain tidak selamanya interaksi itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal-ha lain yang negatif.
Sifat-sifat negatif yangs ering ditampilkan itu disebut prasangka (lrejudice).

Prasangka merupakan suatu istilah yang mempunyai berbagai makna. Namun dalam keitannya dengan hubungan antarkelompok istilah ini mengacu pada sikap permusuhan yang ditujukan terhadap suatu kelompok tersebut mempunyai ciri-ciri yang tudak menyenangkan.

Orang yang berprasangka bersifat tidak rasional dan berada di bawah sadar sehingga sukar diubah meskipun orang yang berprasangka tersebut diberi penyuluhan.



Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena beberapa alasan, yaitu :
1.       Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
2.       Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
3.       Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4.       Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.